hallo, ketemu lagi dengan postingan kita yang baru.. kali ini kita ngeposting cerpen hasil karya admin kita " Yuli Mutmainah " yang sempet menang juara 1 di lomba bulan bahasa sekolah kita sendiri loh..*yeeey* yuk dibaca semoga bermanfaat....
Anakku Menjadi Durhaka
Malam yang sangat sunyi diiringi dengan terpaan hujan yang begitu deras membasahi bumi ini. Sambaran petir tak henti-hentinya menerpa. Malam ini Ibu Nia sangat mencemaskan anaknya yang sampai saat ini tak kunjung pulang ke rumah, dengan wajah yang pucat dan penuh kekhawatiran, dia pun mencari anaknya, “Ya Allah kemana anakku Nia, kumohon jagalah dia dari segala bahaya yang sedang mengintainya” ucapnya dalam hati. Waktu berselang begitu lama, dan malam yang semakin larut Nia tak kunjung pulang ke ruma, lalu ibu Nia memutuskan untuk mencarinya pada hari esok. Beberapa menit kemudian terdengar suara ketukkan pintu dari luar. “Assalamu’alaikum, ibu aku pulang” ucap Niasangat lirih. “Wa’alaikumsalam, kamu baik-baik saja Nia, Ibu sangat mengkhawatirkan dirimu” tanpa sadar ibu Nia mengalirkan air mata. “Maafkan aku ibu, aku membuatmu khawatir, aku baik-baik saja ibu” ucap Nia dengan rasa bersalah. “Sudahlah, yang penting kamu baik-baik sja” sambil mencium anaknya.
Mentari pagi mulai membuka mata di cakrawala, memancarkan sinarnya ke seluruh muka bumi. Nia masih terlelap dalam tidurnya, lalu ibu Nia bergegas membangunkan Nia. “Nia bangun! Hari ini adalah hari pertama kamu masuk ke sekolah baru kan?” sambil berteriak. “Iya bu, aku tau, aku akan bergegas untuk pergi kesekolah” ucap Nia. “Ya sudah” sang ibu menghela nafas. Setibanya di sekolah, Nia bertemu dengan teman baru dari sekolah yang berbeda. “Hei, nama gue Nindy” sambutnya. “Hai nama gue Nia, gue pindahan dari desa” cetusnya. “What!? dari desa? Gila lo ya mau sekolah disini?” sambil menghina. “Iya gue emang dari desa, emang masalah buat lo!” celetuk Nia. “Ya engga sih, tapi orang desa kayak lo, gak pantes sekolah disini” celetuknya dengan logat mengejek. Lalu Nia segera pergi dari hadapannya. Jam pelajaran telah selesai, semua siswa bergegas merapihkan barang bawaannya, dan Nia segera pulang ke rumah. Sesampainya dirumah, Nia langsung menyelonong masuk, tanpa mengucapkan salam seperti biasanya. “Heh Nia, kenapa kamu gak memberi salam pada ibumu?” menegur Nia. “Udahlah jangan ganggu aku dulu, aku pusing sama tugas sekolah” Nia melotot ke arah ibunya. “Kenapa sikap kamu berubah, ibu sekolahin supaya tingkah laku kamu sopan dan baik, tapi kamu malah kaya gini” ibunya marah. “Bodo ah, gak usah urusin aku” celetuk Nia. “Ya sudah, terserah kamu aja deh” menghela nafas.
Waktu berguliar tak terasa sudah 3 bulan sejak kepergian mereka dari desa, sifat Nia semakin lama, semakin berubah menjadi sangat kurang ajar kepada ibunya sendiri, karena pergaulan yang begitu bebas dan pengaruh buruk dari teman-temannya. “Hei bro, kita cabut yuk! Bosen gue sekolah terus, pinter juga kagak” ajak Nindy. “Iyanih, gue juga bosen sekolah terus, yang dipelajarin cuma itu-itu doang, gak ada yang lain apa” celetuk Nia. “Tapi cabut kemana?” tanya Siska. “Udah tenang aja, kita cabut ke mall aja” ucap Nindy. “Kalo gitu gue gak ikut deh, gue pengen cabut kerumah aja. Bye” celetuk Nia sambil berlalu pergi. Sesampainya di rumah, Nia langsung mencari ibunya. “Ibu, ibu dimana sih” teriak Nia sambil membentak ibunya. “Ibu dari kamar Nia, kepala ibu sakit” ucap ibunya dengan suara lirih. “Gimana sih, dari tadi gue panggilin” melotot ke arah ibunya. “Kamu kenapa Nia, kenapa kamu kasar sekali pada ibumu ini?” sembil menteskan air mata. “Udah ah, gak usah banyak omong, gue laper mau makan” bentak Nia. “Maafkan ibu sayang, ibu tidak memiliki uang untuk membeli makanan hari ini, ibu lagi sakit nak” ucap ibunya. “Emang susah ya, punya orang tua miskin kaya lo!” cetusnya sambil membentak. TIba-tiba ada tetangga yang masuk dan langsung membentak Nia. “Hentikan membentak dan menghina ibumu! Dasar anak durhaka” katanya.
“Sadarkah tidak sepantasnya kamu mempermalukan ibumu seperti itu, dia yang telah melahirkanmu dan merawatmu sampai saat ini, seharusnya kamu lebih menghormati dan menghargainya” bentaknya. “Udahlah, gak usah ikut campur urusan gue” bentak Nia. “Saya tidak bisa diam saja, jika anak seperti kamu ini memperlakukan orang tua sendiri dengan semena-mena dan tidak menghormatinya sedikitpun” bentaknya dengan tegas. “ sudahlah nak, jangan lagi kamu menyalahkan Nia, biar bagaimanapun Nia itu tetap anakku yang sangat aku sayangi “ Ucap ibunya sambil meneteskan air mata. “ Lihatlah ! apakah kamu tidak sadar, ibumu telah memberikan kasih sayang yang tulus” ucapnya. “Sudahlah nak biarlah waktu yang menjawab semuanya, dan kamu Nia ibu minta maaf, jika ibu membuat kesalahan dan membuat kamu marah”. Ucap sang ibu sambil menangis. “Ya emang lo banyak salah, bahkan kesalahan itu gak bisa gue maafin”, kata Nia sambil membentak ibunya. “Nia teganya kamu berkata kasar kapada ibumu, apakah pantas seorang anak memperlakukan ibunya dengan kasar”. Ucap tetangganya sambil menangis. Disaat mereka berdua sedang berdebat, tiba-tiba sang ibu jatuh pingsan, dan saat itu Nia hanya terdiam kaku melihat ibunya pingsan. “Ibu, bu bangun, Nia mengapa kamu diam saja, cepat panggilkan ambulan dan segera kita bawa ibumu kerumah sakit”Ucapnya dengan rasa kekhawatiran. Nia segera menelepon ambulan dan ikut mengantar ibunya kerumah sakit. Waktu berselang beberapa menit, dan mereka sampai dirumah sakit, para perawat langsung menghampiri mereka dan membawanya keruang UGD. Dokterpun langsung memeriksa ibunya Nia. “dokter tolong periksa ibu saya dok, saya tidak mau hal buruk terjadi padanya” Ucap Nia dengan penuh rasa bersalah. “Tenangkanlah dirimu nak, Insya Allah tidak terjadi apapun padanya”. Ucap dokter. “ Baiklah, labih baik kalian menunggu diluar saja”. suster mempersilahkan mereka berdua menunggu diruang tunggu. Nia hanya terdiam dan merasa bersalah kepada ibunya, dia menyadari bahwa selama ini tidak pernah menghargai ibunya.
Waktu terus berputar, tidak terasa sudah satu minggu lamanya sang ibu tertidur dalam keadaan koma. Semakin lama sifat Nia semakin berubah, dan Nia merasa sangat bersalah terhadap ibunya. Keesokan harinya Nia datang kerumah sakit bersama tetangganya, setibanya mereka di ruangan tempat ibunya dirawat, Nia langsung terkejut melihat ibunya sudah tidak bernafas. Nia histeris sambil berteriak memanggil dokter . “dokter tolong saya, tolong selamatkan ibu saya” ucap Nia sambil menangis histeris. “Sabar nak, saya akan memeriksanya terlebih dahulu”. Ucap dokter. Mereka berdua menunggunya diluar, beberapa menit kemudian dokter keluar dari ruangan dengan raut wajah yang sedih. “Bagaimana Dok keadaan ibu saya, apakah dia baik-baik saja ? “. Dengan wajah cemas. “Maafkan saya Nia, saya sudah berusaha semaksimal mungkin, namun saya sudah tidak bias berbuat apa-apa lagi, Allah telah memanggil ibumu” ucap Dokter sambil menghela nafas dalam-dalam. “Jadi ibu saya meninggal dok ?” Nia menangis. “Tidak mungkin dok, tidak mungkin, bahkan saya belum meminta maaf kepadanya”. Lanjut Nia. “Sudahlah Nia, tabahkanlah dirimu”. Ucap tetangganya sambil menenangkan Nia.
Sudah tiga bulan sejak kepergian ibunya, Nia masih saja menyesal atas kepergian ibunya, setiap malam Nia selalu menangis dan terus meminta maaf kepada ibunya setelah dia shalat tahajud. Berharap sang ibu mendengar dan menjawab permintaan maaf tersebut . “Ibu, Nia minta maaf Nia menyesali semua perbuatan yang telah Nia lakukan terhadap ibu, Nia mohon ibu kembali kehadapan Nia, Nia merindukan ibu, Nia ingin memeluk ibu”. Dengan nafas tertahan, air matanya terus mengalir. Namun yang nia lakukan saat ini hanyalah sia-sia, karena ibunya telah pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Tamat
By : Yuli Mutmainnah XI IPA
Sabtu, 14 Februari 2015
Selasa, 13 Januari 2015
Puisi Kontemporer
A. Pengertian Puisi Kontemporer
Puisi Kontemporer adalah puisi yang sudah tidak menggunakan kaidah penulisan puisi pada umumnya, puisi kontemporer sudah jauh lebih bebas dari segala aturan seperti yang ada pada puisi lama dan bahkan puisi baru. Puisi kontemporer biasanya mengutamakan isi dari pada bentuknya. Rima, irama dan yang lainnya,tidak lagi terlalu diperhatikan dalam penyusunan puisi kontemporer.
Meskipun puisi kontemporer telah bebas dari segala aturan seperti yang mengikat pada puisi lama dan bahkan puisi baru, tetapi ia tetap berbentuk puisi yang memiliki perbedaan dengan karya sastra lain. Karya sastra puisi tetap menggunakan bahasa yang singkat dan padat. Pemilihan kata atau diksi dalam puisi juga harus sangat selektif dan ketat. Kehadiran kata-kata dalam puisi harus diperhitungkan dari berbagai segi seperti makna,kekuatan citraan , dan jangkauan simboliknya.
B. Ciri-Ciri Puisi Kontemporer
1. Bebas menggunakan unsur bahasa baik daerah atau bahasa asing.
2. Berpijak pada bahasa konvensional.
3. Menggarap tipografi secara cermat.
4. Menganggap kata-kata yang tidak mudah dimengerti,kata-kata yang dibolak-balikan.
5. Menampilkan kata sedikit mungkin.
6. Menolak kata yang menjadi media ekspresinya.
7. Berpatokan pada simbol-simbol tanpa kata.
C. Jenis-jenis Puisi Kontemporer
1. Puisi Tanpa Kata
Puisi tanpa kata yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya digunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.
2. Puisi Mini Kata
Puisi mini kata yaitu puisi yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit,dilengkapi dengan simbol lain yang berupa huruf, garis, titik atau tanda baca lainnya.
Contoh :
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv !
VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
3. Puisi Multi Lingual
Puisi multilingual yaitu puisi yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, bahasa daerah maupun bahasa asing.
Contoh : Kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !
Ayolah kamboja terbang
Ayolah burung berjalan
Ayolah gelombang tidur
Ayolah pasangan berpasangan-ayo !
ayo ayo ayo-aloha !
kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !
kamboja jangan berhenti jadi kamboja
burung jangan berhenti jadi burung
gelombang jangan berhenti jadi gelombang-jangan !
jangan jangan jangan-mahalo !
siang-malam,musnahlah beda kalian
laut-darat ,musnahlah beda kalian
half korean, half chinese, kawaiian
American maideu-satus
persen wong lanang jawa yogya-Indonesia
musnahlah beda kalian hoong
iblis laknat setan bekasakan
kanioyo temen awakku :
-kangen srengenge mangka awan-awan
-rindu burung padahal di tengah ranjang
-yearing for thewaves yet on the ocean
Karya: Darmanto Yatman
4. Puisi Tipografi
Puisi tipografi yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi.
Contoh :
MAUT
dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam
diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdaim dia
dia diamdiam
diamdiam
maut
Karya : Ibrahim Sattah
5. Puisi Supra Kata
Puisi supra kata yaitu puisi yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir balikkan atau penciptaan kata baru yang belum pernah ada dalam kosa kata bahasa Indonesia.
Contoh :
PUISI JAMAN BAHARI GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Karya : Sides Sudyarto DS
6. Puisi Idiom Baru
Puisi idiom baru yaitu puisi yang tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru.
Contoh : JADI
tidak setiap derita jadi luka
tidak setiap sepi jadi duri
tidak setiap tanda jadi makna
tidak setiap tanya jadi ragu
tidak setiap jawab jadi sebab
tidak setiap seru jadi mau
tidak setiap tangan jadi pegang
tidak setiap kabar jadi tahu
tidak setiap luka jadi kaca
memandang kau pada wajahku !
Karya : Sutardji Calzoum Bachri
7. Puisi Mbeling
Puisi mbeling yaitu puisi yang pada umumnya mengandung unsur humor,bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat unsur kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak mengharamkan penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
Contoh :
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Sampai jadi abu
Binasakan semua
Kecuali mertuaku
Yang dungu dan lucu
Karya : Hardo Waluyo
Puisi Kontemporer adalah puisi yang sudah tidak menggunakan kaidah penulisan puisi pada umumnya, puisi kontemporer sudah jauh lebih bebas dari segala aturan seperti yang ada pada puisi lama dan bahkan puisi baru. Puisi kontemporer biasanya mengutamakan isi dari pada bentuknya. Rima, irama dan yang lainnya,tidak lagi terlalu diperhatikan dalam penyusunan puisi kontemporer.
Meskipun puisi kontemporer telah bebas dari segala aturan seperti yang mengikat pada puisi lama dan bahkan puisi baru, tetapi ia tetap berbentuk puisi yang memiliki perbedaan dengan karya sastra lain. Karya sastra puisi tetap menggunakan bahasa yang singkat dan padat. Pemilihan kata atau diksi dalam puisi juga harus sangat selektif dan ketat. Kehadiran kata-kata dalam puisi harus diperhitungkan dari berbagai segi seperti makna,kekuatan citraan , dan jangkauan simboliknya.
B. Ciri-Ciri Puisi Kontemporer
1. Bebas menggunakan unsur bahasa baik daerah atau bahasa asing.
2. Berpijak pada bahasa konvensional.
3. Menggarap tipografi secara cermat.
4. Menganggap kata-kata yang tidak mudah dimengerti,kata-kata yang dibolak-balikan.
5. Menampilkan kata sedikit mungkin.
6. Menolak kata yang menjadi media ekspresinya.
7. Berpatokan pada simbol-simbol tanpa kata.
C. Jenis-jenis Puisi Kontemporer
1. Puisi Tanpa Kata
Puisi tanpa kata yaitu puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya digunakan titik-titik, garis, huruf, atau simbol-simbol lain.
2. Puisi Mini Kata
Puisi mini kata yaitu puisi yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit,dilengkapi dengan simbol lain yang berupa huruf, garis, titik atau tanda baca lainnya.
Contoh :
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv
vvvvvvvvvvvvvvvv !
VIVA PANCASILA !
Karya : Jeihan
3. Puisi Multi Lingual
Puisi multilingual yaitu puisi yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, bahasa daerah maupun bahasa asing.
Contoh : Kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !
Ayolah kamboja terbang
Ayolah burung berjalan
Ayolah gelombang tidur
Ayolah pasangan berpasangan-ayo !
ayo ayo ayo-aloha !
kaleo o kane : kahi, elua, ekolu !
kamboja jangan berhenti jadi kamboja
burung jangan berhenti jadi burung
gelombang jangan berhenti jadi gelombang-jangan !
jangan jangan jangan-mahalo !
siang-malam,musnahlah beda kalian
laut-darat ,musnahlah beda kalian
half korean, half chinese, kawaiian
American maideu-satus
persen wong lanang jawa yogya-Indonesia
musnahlah beda kalian hoong
iblis laknat setan bekasakan
kanioyo temen awakku :
-kangen srengenge mangka awan-awan
-rindu burung padahal di tengah ranjang
-yearing for thewaves yet on the ocean
Karya: Darmanto Yatman
4. Puisi Tipografi
Puisi tipografi yaitu puisi kontemporer yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi.
Contoh :
MAUT
dia diamdiam diamdiam dia dia diamdiam
diamdiam dia
diamdiam dia dia diamdiam diamdiam dia
dia diamdiam diamdaim dia
dia diamdiam
diamdiam
maut
Karya : Ibrahim Sattah
5. Puisi Supra Kata
Puisi supra kata yaitu puisi yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir balikkan atau penciptaan kata baru yang belum pernah ada dalam kosa kata bahasa Indonesia.
Contoh :
PUISI JAMAN BAHARI GIRISA
Ya meraja jaramaya
Ya marani niramaya
Ya silapa palasiya
Ya mirado rodamiya
Ya midosa sadomiya
Ya dayuda dayudaya
Ya siyaca cayasiya
Ya sihama mahasiya
Karya : Sides Sudyarto DS
6. Puisi Idiom Baru
Puisi idiom baru yaitu puisi yang tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru.
Contoh : JADI
tidak setiap derita jadi luka
tidak setiap sepi jadi duri
tidak setiap tanda jadi makna
tidak setiap tanya jadi ragu
tidak setiap jawab jadi sebab
tidak setiap seru jadi mau
tidak setiap tangan jadi pegang
tidak setiap kabar jadi tahu
tidak setiap luka jadi kaca
memandang kau pada wajahku !
Karya : Sutardji Calzoum Bachri
7. Puisi Mbeling
Puisi mbeling yaitu puisi yang pada umumnya mengandung unsur humor,bercorak kelakar. Dalam puisi ini sering terdapat unsur kritik, terutama kritik sosial. Puisi mbeling tidak mengharamkan penggunaan suatu kata. Semua kata mempunyai hak yang sama dalam penulisan puisi ini.
Contoh :
SEBUAH PERINTAH
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Sampai jadi abu
Binasakan semua
Kecuali mertuaku
Yang dungu dan lucu
Karya : Hardo Waluyo
Langganan:
Postingan (Atom)