Assalamu'alaikum

Assalamu'alaikum

Bahasa Indonesia

A. PEMBUKAAN

1. Judul Resensi Cerpen

Judul resensi cerpen ini adalah “ Malaikat Juga Tahu “ karya Dewi Lestari. Cerpen ini menceritakan persoalan percintaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga sangat menarik dibaca bagi kalangan remaja.

2. Data Buku

Judul Buku : Rectoverso “ Sentuh Hati dari Dua Sisi “
Penulis : Dewi Lestari “ DEE “
Penerbit : PT Bentang Pustaka
Cetakan : Juli 2013 (cetakan keempat )
Tebal : 184 Halaman

3. Memperkenalkan Pengarang dan Karyanya

Pengarang dari buku ini adalah Dewi Lestari. Lahir di Bandung, 20 Januari 1976. Lulusan Universitas Parahyangan fakultas hubungan internasional. Karya – karyanya antara lain :

1. Novel Supernova : Kesatria,Putri,Bintang Jatuh (2001)
2. Novel Supernova : Akar (2002)
3. Novel Supernova : Petir(2004)
4. Novel Supernova : Partikel (2012)
5. Rectoverso,kumpulan 11 cerita pendek (2008)
6. Prosa dan Puisi “ Filosofi Kopi “(2006)
7. Perahu kertas (2009)
8. Madre (2011)

4. Perumusan Tema
Tema resensi cerpen ini adalah cinta yang abadi. Yang menceritakan dua saudara kandung abang dan adik yang mencintai satu wanita yang sama. Dan akhirnya wanita tersebut memilih adik sebagai pendampingnya.


B. ISI

1. Sinopsis dan Ulasan Singkat Cerpen
Kesempatan kali ini Dee menulis cerpen dan lagunya dengan tema “ Malaikat Juga Tahu “. Cerita pendek ini mengisahkan tentang seorang perempuan yang sangat kuat dan tegar menjalani kehidupannya bersama anaknya yang memiliki cacat mental. Perempuan tersebut akrab dipanggil dengan sebutan “Bunda”. Rumah bunda yang besar dan memiliki banyak kamar adalah rumah indekos paling legendaries. Bunda mempunyai 2 orang anak akrab dipanggil Abang dan Adik. Si Abang memiliki keterbelakangan mental, tapi cukup cerdas. Dalam tubuh pria 38 tahun tersebut bersemayam mental anak 4 tahun, demikian menurut para ahli jiwa yang didatangkan bunda. Dia yang selama ini membantu ibunya mengurusi kost-kostan, mencuci, beres-beres, dll. Sementara si Adik, merantau di luar negeri.
Abang bersahabat dengan seorang perempuan penghuni kost, dan jatuh cinta dengan perempuan tersebut. Akan tetapi, ternyata perempuan ini jatuh hati dengan Adiknya. Bunda telah berbicara dari hati ke hati dengan perempuan ini, siapa diantara keduanya yang patut untuk dipilih. Tetapi perempuan tersebut tidak akan memilih manusia satu itu “Abang” untuk dijadikan pacarnya. Hingga bunda berkata sesuatu yang menyentuh “ Dia mencintai tidak cuma dengan hati. Tapi seluruh jiwanya. Bukan basa-basi surat cinta, tidak Cuma rayuan gombal, tapi fakta. Adiknya bisa cinta sama kamu, tapi kalau kalian putus, dia dengan gampang cari lagi. Tapi Abang tidak mungkin cari yang lain. Dia cinta sama kamu tanpa pilihan seumur hidupnya.”
Bunda menginginkan perempuan itu setiap malam minggu harus ke rumahnya, tidak bisa tidak. Tetapi perempuan itu keberatan dengan keinginan bunda. Hingga akhirnya perempuan itu meninggalkan mereka semua, dan tidak pernah muncul kembali setiap malam minggu. Bunda menangisi setiap malam minggu, karena si Abang selalu memberantaki barang-barang disetiap malam minggunya. Kalau beruntung Abang akhirnya kelelahan sendiri lalu tertidur di pangkuan ibunya. Kalau tidak, sang ibu terpaksa menutup hari abaknya dengan obat penenang. “Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia. Dirinya bukan malaikat yang tahu siapa lebih mencintai siapa dan untuk berapa lama. Tidak penting. Ia sudah tahu. Cintanya adalah paket air mata, keringat, dan dedikasi untuk merangkai jutaan hal kecil agar dunia ini menjadi tempat yang indah dan masuk akal bagi seseorang”.



2. Unsur Instrinsik Cerpen

a. Tema : Cinta yang abadi
b. Alur : Maju
c. Latar
• Latar tempat : Di sebuah rumah indekost
• Latar waktu : Pada saat Abang (anak Ibu Kost) mengalami jatuh cinta dengan salah seorang penghuni kost.
• Latar suasana : Sedih.

d. Tokoh dan Penokohan : .
• Bunda (Tritagonis) : Memiliki sifat sangat tegar dan kuat.
• Abang (Protagonis) : Memiliki cacat mental (autis) dan memiliki mental anak 4 tahun.
• Perempuan itu (Antagonis) : Memiliki sifat egois.
• Adik Abang (Antagonis) : Merupakan sosok yang sempurna

e. Sudut pandang : Orang ketiga pelaku utama
f. Amanat : Mereka yang tidak paham dahsyatnya api akan mengobarkannya dengan sembrono. Mereka yang tidak paham energi cinta akan meledakkannya dengan sia-sia.


3. Keunggulan Cerpen

Penggunaan gaya bahasa yang ekspresif dan puitis dapat membuat para pembaca tenggelam di dalamnya. Melalui penggunaan gaya bahasa yang seperti ini menjadikan cerpen ini menghadirkan serentetan kisah yang mengharukan, penuh dengan konflik dan membuat pikiran para pembaca bekerja untuk memecahkan misteri karena akhir ceritanya digantung dan diserahkan kepada pembaca untuk berpikir apa yang terjadi.
Selain itu, cerpen ini dilengkapi oleh satu lirik lagu penuh yang diciptakan oleh Dee sendiri ditambah dengan foto foto ilustrasi yang sarat akan makna. Tentu saja hal ini menjadikan sensasi baru dalam menikmati sastra, bukan saja visual kita yang bermain namun audio juga.




4. Kekurangan Cerpen

Disini Penulis tidak memberikan nama pada setiap tokohnya, kebanyakan hanya menggunakan kata ganti aku, dia, mereka, dan sebagainya. Sebenarnya hal ini sedikit membingungkan, karena ketika awal membaca kita tidak tahu dari sudut pandang siapakah cerita tersebut dikisahkan. Apakah sudut pandang seorang perempuan atau laki-laki. Selain itu kendala yang dialami pembaca yaitu merasa kesulitan dengan bahasa Dee.

C. PENUTUP

Kesimpulan dari cerpen ini adalah sangat menarik untuk dibaca oleh kalangan remaja. Karna banyak kisah-kisah percintaan seperti yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehingga bisa dijadikan sebagai pelajaran bagi diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar